Media online TechinAsia, pada 31 Mei 2015, memuat artikel terkait 10 technopreneur berusia di bawah 30 tahun paling berpengaruh di Asia Tenggara.
CEO Bukalapak – Achmad Zaky
Pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky masuk ke dalam kelompok itu. Ini lantaran Bukalapak tercatat sebagai salah satu perusahaan e-commerce terkemuka di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai USD 80 juta pada 2014.
Bukalapak bermula dari sebuah garasi kecil pada 2010. Kini telah dikunjungi lebih dari 1 juta orang setiap harinya dengan lebih dari 200 penjual.
“Tahun ini kami menargetkan bisnis Bukalapak bisa naik 8 kali lipat dibandingkan sebelumnya yang hanya naik 4 kali lipat,” ujar Zaky kepada merdeka.com di Jakarta, Selasa (7/6).
Optimisme Ini tak lepas dari dukungan investor Bukalapak, yakni Gree Ventures, Batavia, 500 Startups, dan Emtek Group. Selain itu, pasar e-commerce di Indonesia berpeluang terus tumbuh besar. Mengingat, pengguna internet mencapai sekitar 82 juta orang atau sekitar 30 persen dari jumlah total penduduk Indonesia.
Dari jumlah itu ternyata hanya sekitar 7 persen yang pernah belanja secara online.
“Ini menjadi tantangan bagi kami, bagaimana UKM-UKM di Indonesia bisa maju melalui online. Bagi saya internet telah menjadi tools yang sangat penting bagi UKM untuk membesarkan bisnisnya,” jelas dia.
Co-founder dan CEO Traveloka – Ferry Unardi
Pengusaha muda asal Indonesia yang juga berpengaruh di Asia Tenggara adalah Ferry Unardi (27), co-founder dan CEO Traveloka. Platform pemesanan tiket pesawat dan voucher hotel ini dikunjungi 4 juta-7,5 juta pengunjung setiap bulan. Melampaui kompetitornya, Tiket, yang mendapat kurang lebih 1,95 juta kunjungan per bulan.
Traveloka bisa tumbuh besar berkat bisnis e-ticketing berkembang pesat di Indonesia. Keberadaan Traveloka mampu mengalihkan 90 persen calon penumpang untuk memesan tiket secara online.
Dengan dukungan East Ventures dan Global Founders Capital (dana yang dikelola oleh keluarga Samwer yang tenar melalui Rocket Internet), Unardi mampu memanjakan para konsumen dengan konsep one stop pemesan tiket, sehingga mereka merasa nyaman.
CEO Berrybenka – Jason Lamuda
Selain itu, ada Jason Lamuda (29), CEO Berrybenka, situs yang fokus menjual busana wanita muslim. Situs yang berdiri pada 2012 kini telah dikunjungi 590 ribu pengunjung pada April 2015 dan mendapat dukungan dana lebih dari USD 5 juta dari Gree Ventures, Transcosmos, dan East Ventures.