9 Tips Mudah Buka Usaha Dari Rumah

Banyak dari kita yang beberapa bulan belakangan merasa ingin berbisnis dari rumah. Apa pun bentuknya, mulai dari berjualan makanan, menjual hasil karya, kerajinan, hingga lain sebagainya, membuka usaha kecil rumahan nampaknya jadi salah satu jalan keluar yang bisa dipilih untuk bisa bertahan di tengah krisis global yang melanda akibat pandemi Covid-19.

Memahami hal ini, Bank UOB pun memberi banyak kemudahan dan keringanan yang akan membantu siapa saja dalam meniti karier sebagai homepreneur . Obrolan mengenai perihal ini pun disampaikan pada sebuah online workshop seru via Zoom bersama Najla Bisyir, Founder Bittersweet by Najla, dan Yongki Perdana selaku pemilik usaha distro Quickening Store yang dihadiri oleh banyak peserta nan aktif bertanya mengenai bagaimana cara mengelola bisnis rumahan yang konsisten dan menguntungkan.

Mengangkat tema “Unlock the New You; Productivity Tips For Homepreneur”, peserta diajak memahami bagaimana jatuh bangunnya sebuah usaha dari mulai kecil sampai membesar dan terasa keuntungannya. “Dulu saya suka bikin Cinnamon Roll. Karena anak-anak sangat suka makan dan selalu mampir ke salah satu gerai yang menjual roti gulung kayu manis, saya pun coba membuatnya sendiri. Ternyata mereka suka dan katanya malah enakan buatan saya. Sejak itu saya jadi sering bikin dan coba-coba jual ke teman lewat Path pada saat itu. Teman-teman pun suka dan saya pun sedikit demi sedikit mulai berjualan. Nyatanya hobi tersebut bisa menghasilkan uang, saya coba minta suami untuk belikan sebuah mixer yang heavy duty . Itu saja permintaan saya. Ternyata betul, setelah itu pesanan makin banyak dan modal pun sudah kembali sekaligus dengan keuntungan yang pada akhirnya bisa dinikmati,” kisah Najla tentang awal mula berdirinya Bittersweet by Najla yang kini pelanggannya sudah ribuan dan dikenal dengan dessert box- nya yang begitu lezat.

Tak berbeda dengan bisnis kuliner, nyatanya bisnis yang sifatnya segmented pun dapat hidup dan bernapas jika dijalani dengan tekun. Inilah yang dirintis oleh Yongki Perdana. Dimulai dari menjual kaus, piringan hitam, dan barang-barang hobi yang diminati oleh kelompok tertentu, nyatanya Quickening bisa mencapai titik keuntungannya di satu waktu. “Awalnya dari teman-teman saja. Saya jual di circle saya, lalu lama-lama jadi besar. Misalnya saya ke luar negeri atau ada teman ke luar negeri, nanti saya titip barang untuk dibelikan. Nanti teman-teman tanya barang yang saya punya itu dari mana, misalnya seperti baju atau vinyl . Nah , mereka mau titip juga. Saat tahu begitu, saya pikir kenapa tak saya buat toko saja. Tak besar memang, tapi cukup untuk mereka yang sedang cari barang-barang itu. Akhirnya, terbangunlah Quickening Store”, papar pemilik akun Instagram @satanarchy ini.

Di sini, dapat dipahami bahwa bisnis jenis apa pun sebenarnya bisa hidup dan berkembang asal kita tahu target pasarnya. Tepat ditujukan untuk siapa dan mereka juga tahu harus pergi ke mana jika mencari apa yang mereka mau. So , bisa dibilang apa yang mereka lakukan sudah tepat dan tak heran jika usahanya jadi sebesar sekarang. Jadi, untuk kamu yang baru akan memulainya, berikut 9 tip yang bisa dilakukan agar dapat sukses seperti halnya mereka:

1. Awali dari teman

Seperti Najla dan juga Yongki, pelanggan pertama mereka adalah teman-teman mereka sendiri. Jadi, tanpa perlu meraih pelanggan asing, jajakanlah dulu apa yang ingin kamu jual pada orang-orang terdekat. Nanti, mereka bisa turut mempromosikannya lewat media sosial atau dari mulut ke mulut yang akan membuat capaian pembelimu makin luas. Bersabarlah karena pembeli tak kemudian langsung banyak. Ingat, berani buka usaha sama dengan berani untuk bersabar. Biarkan bisnismu tumbuh secara organik karena itulah nanti yang akan mempertahankan eksistensimu.

2. Konsisten

Tak ada usaha yang bisa berjalan mulus tanpa konsistensi. TAK BOLEH berhenti karena melihat penjualan yang kurang baik atau pemasukan yang tak sebanding dengan pengeluaran. Teruslah jalan apa pun halang rintangnya karena dari situlah nanti kamu akan belajar tentang kekurangan dan kelebihan dari produkmu bahkan kekurangan dan kelebihan dari sistem marketingmu. Kegagalan adalah waktu terbaik untuk belajar dan kesuksesanmu nanti adalah keberhasilanmu bangun dari keterpurukan. Keep going and don't let anything stop you !

3. Tetapkan target pasar

Jika sudah bisa konsisten dan produkmu sudah dirasa baik untuk dijual ke konsumen yang lebih luas, pastikan target pasar yang akan dituju. Karena pengerucutan ini akan berdampak positif bagi segala sistem yang ada dalam DNA produkmu. Seperti apa promosi yang harus diterapkan, bagaimana bentuk kemasan yang menarik perhatian, hingga berapa harga yang pantas untuk disematkan, semua tergantung dari target pasar yang ingin kamu raih. Jangan sampai berbanding terbalik, ya .

4. Inovatif dan kreatif

Meski produkmu dirasa sudah laris manis dan pelangganmu sudah begitu banyak, jangan lupa untuk tetap kreatif dan inovatif karena siapa pun selalu butuh hal baru. Kebosanan pasti ada dan menjual menu atau barang yang itu-itu saja pasti seikit banyak akan membosankan untuk sebagian besar orang.

Tak apa-apa mempertahankan produk best seller- mu. Tapi produk baru harus tetap dipikirkan. Tak hanya menghindari pelanggan dari kebosanan, aksi kreatif dan inovatif ini juga merupakan cara terbaik untuk bersaing secara sehat dengan pebisnis lainnya terlebih yang punya produk serupa. Semakin inovatif, akan semakin diperhitungkan brand kita.

Ada karakter yang mungkin hanya muncul dari brand yang kita bawa. Usahakan meski terinspirasi dari produk saingan, tapi kita juga harus tetap menjaga identitas produk dengan mempertahankan sesuatu yang bisa selalu dibawa itu. Entah ekslusivitas bahan, pelayanan, atau lain sebagainya yang bakal berimbas pada consumer trust .

Hasilnya, daya beli pada produkmu nantinya akan tetap tinggi meski saingan akan selalu ada di mana-mana dan jumlahnya terus bertambah. Jangan pernah takut dicontek selama kita punya eksklusifitas tersebut. Oleh sebab itu, kamu tak hanya perlu kreatif dan inovatif di urusan produk, tapi juga dari sisi marketing lewat media sosial atau bahkan di tokomu sendiri.

5. Siap menerima kritik dan saran

Ini adalah bagian terpenting dalam sebuah bisnis. Terimalah segala kritik dan saran yang diberikan pelanggan pada produk atau pelayananmu karena inilah yang akan membuat usahamu besar satu saat nanti. Suara pelanggan adalah bahan utama untuk membuat produkmu bisa diterima di khalayak umum. Jika kritik malah kamu anggap sebagai serangan atau hinaan yang menjatuhkan, maka artinya kamu belum betul-betul siap dalam menjalani usaha.

Istilah ‘pelanggan adalah raja' nyatanya memang benar adanya. Karena tanpa mereka kita tak akan pernah tahu produk kita berhasil atau tidak di pasaran. Jika mereka memberi kritik dan saran, artinya mereka peduli dan mau produkmu lebih baik satu hari nanti. Meski penyampaiannya dirasa kurang menyenangkan, tak apa, telan saja. Karena bisa jadi memang kamu harus membenahi produkmu. Kritik membangun tak pernah ada salahnya.

Jika ada yang sepertinya kurang membangun, abaikan saja. Karena kita tak bisa berharap pelanggan hanya punya satu sifat. Mereka bermacam-macam adanya and we have to deal with them every single day . Jadilah pebisnis tahan banting maka kesuksesan akan menunggumu di satu waktu.

6. Berani

Dalam hal apa pun, keberanian adalah yang harus kamu miliki saat ingin memulai bisnis. Berani untuk menjajakan dagangan ke calon pembeli, berani untuk promosi, berani untuk yakin bahwa produkmu bagus, berani make a deal , berani gagal, berani rugi, berani sepi pembeli, hingga berani bersaing, adalah keberanian-keberanian yang harus kamu miliki sebelum memutuskan untuk jadi homepreneur . Karena meski skalanya terbilang kecil yaitu dari rumah, namun jika usahamu ternyata berhasil melebihi ekspektasi, bisa jadi kamu berpikir untuk membesarkannya, kan ? Nah , tetapkan diri dulu untuk punya rentet keberanian ini.

7. Jaga kepercayaan pelanggan

Setelah bisnis berjalan lancar, PR kamu selanjutnya adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan tetap mempertahankan kualitas produk dan segala sesuatu yang berhubungan dengan produkmu. Ini yang lebih challenging . Karena seperti yang selalu dikatakan, “mencapai kesuksesan itu memang sulit, tapi ada yang jauh lebih sulit, yaitu mempertahankannya”. Jangan sampai kamu lengah karena kepuasan pelanggan bisa menurun jika kamu tak hati-hati dalam mengelola bisnismu. Jangan sampai mereka pergi, ya .

8. Pandai mengelola keuangan

Salah satu yang terpenting dari semuanya yaitu pandailah kamu dalam mengelola keuangan dan membuat pembukuan. Karena, keuangan ini harus dibagi menjadi dua, yaitu modal dan keuntungan. Sisanya, jika kamu sudah mulai punya orang yang membantumu, maka harus kamu bagi lagi menjadi tiga yaitu modal, keuntungan, dan gaji karyawan. Nanti, keuntungan juga harus kamu bagi lagi menjadi keuntungan untuk dinikmati dan keuntungan untuk ditabung. Semua harus diperlakukan sesuai perencanaan karena kalau tidak, pemasukanmu akan lekas habis tanpa sisa jika kamu mudah gelap mata.

9. Jika butuh modal awal, pilih bank yang bisa memberi kredit ringan nan menguntungkan

Terakhir, jika kamu sudah punya semua strategi dan kesiapan untuk berdagang tapi terbentur urusan modal, maka kamu bisa coba lakukan pinjaman pada bank yang memberi banyak kemudahan terutama dalam mendukung bisnis rumahan.