Banyak fungsi dan keuntungan memiliki website yang masih tidak disadari oleh beberapa pihak.  Dan sekarang kita dapat melihat, tidak semua orang memiliki website.

Bagaimana pandangan masyarakat tentang kepemilikan website?  Ada yang menganggap sebagai pendukung, bahkan ada juga yang tidak menjadikannya sebagai kebutuhan.  Padahal website bisa saja menjadi ujung tombak.

Bagi sekolah, website sama halnya sekolah di dunia maya.  Yang dapat menyajikan informasi tentang sekolah tersebut, mengadakan kegiatan belajar-mengajar (e-Learning), memberikan layanan sekolah (Pendaftaran Peserta Didik Baru, Perpustakaan Online), berkomunikasi interaktif, dan lainnya.

Website tentu banyak jenisnya.  Berbicara mengenai website sekolah, secara garis besar website sekolah, memiliki fungsi :

  • Sarana Informasi Sekolah
    Sekarang ini informasi bisa di akses dari berbagai perangkat aplikasi.  Mulai dari mobile, berbasis web, dan sebagainya. Ini akan mempermudah akses website sekolah sebagai media informasi yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi sekolah untuk orang tua/wali murid dan masyarakat umum.
  • Media Promosi Sekolah
    Dengan tampilan yang menarik dan fitur yang dimiliki, website sekolah tentunya akan memberikan kesan yang baik dalam pemanfaatan dan pengembangan ICT di sekolah tersebut.
  • Pusat Dokumentasi Sekolah
    Website sekolah dapat menjadi pusat dokumentasi kegiatan-kegiatan sekolah mulai dari kegiatan belajar-mengajar, ekstrakurikuler, dan sebagainya.
  • Perwujudan Sekolah Modern
    Informasi sekolah yang terekam dengan baik pada website sekolah akan memberikan kesan profil sekolah yang berkembang dan sempurna di mata masyarakat yang melihatnya.
  • Pusat Data
    Website sekolah sekarang ini tidak hanya sebagai pusat informasi kegiatan sekolah, namun juga mampu menjadi pusat data, seperti alumni sekolah dan lainnya.
  • Kebijakan Pemerintah Pendidikan
    Sudah jelas jika website sekolah saat ini menjadi sebuah kebutuhan dalam memenuhi kebijakan pendidikan yang semakin berkembang menuju era global. Hal ini perlu dilakukan sebagai respon akan tantangan global dalam bidang pendidikan.
  • Ruang Belajar Online
    Website sekolah juga bisa dimanfaatkan sebagai ruang belajar online yang memberikan wadah bagi siswa untuk belajar dan berdiskusi dalam media e-learning.
  • Bentuk Ajakan Pemanfaatan TIK
    Sekolah yang memiliki website sekolah secara tidak langsung menunjukan keterbukaan dan pemanfaatan teknologi yang berkembang sekarang ini. Website sekolah yang menjadi sarana dalam belajar merupakan contoh nyata dan sederhana dari keterbukaan ICT.
  • Muara Keaktifan Dalam Berkarya Serta Sumber Inspirasi Bagi Civitas Sekolah

Mading adalah media kreatif yang dapat kita temui di sekolah.  Kita pun dapat menerapkannya di website dengan tampilan dan metode penyajian yang lebih menarik.  Tentunya banyak hal-hal lain lagi selain mading yang dapat kita tampilkan dengan harapan para civitas sekolah aktif berkarya dan saling memberi inspirasi.

Banyak hal menarik seputar website sekolah yang terjadi di sekitar kita.  Mulai dari sekolah yang tidak mengetahui mengapa website sekolah itu perlu, hingga kasus manakala website dibangun tapi berjalan ala kadarnya tanpa tujuan.  Permasalahan ini umumnya terjadi karena :

i. Belum Sadar Manfaat Website

Ketidaksadaran ini bukan saja terjadi ketika belum mempunyai website, tetapi juga setelah website dibangun yang memungkinkan website tersebut menjadi mati suri.

Membangun komunikasi website yang interaktif adalah solusinya.  Jika pada umumnya website dijalankan hanya searah dari sekolah untuk murid, orangtua/wali murid, dan masyarakat.  Dimana hal ini akan mengakibatkan kejenuhan bagi sekolah dalam mengembangkannya.  Sekarang, jadikanlah website sekolah dengan konsep ‘dari semua, untuk semua, dan oleh semua’.   Sebuah konsep dimana setiap civitas sekolah dapat memberikan informasi antar civitas.

Sebagai contoh misalnya, para murid diberi ruang untuk mengisi rubrik mading di website tersebut, atau para orang tua dan wali murid yang diberi kolom ataupun forum diskusi untuk menyampaikan aspirasinya, yang kesemua informasi dari mereka dapat dinikmati oleh yang lainnya.

ii. Website dibangun tanpa rencana dan untuk tujuan jangka pendek

Website seringkali dibangun dengan perencanaan pendek.  Banyak kasus untuk hal ini.  Dari segi anggaran, hal ini umum dijumpai ketika manajemen pengelolaan dan perawatan tidak ada.  Atau manajemen pengelolaan yang hanya bertumpu pada orang tertentu, yang bisa jadi orang tersebut akan tidak berada pada sekolah tersebut suatu saat nanti.

Untuk itu, perlu rencana dan kerangka yang matang dalam memanajemen pengelolaan dan perawatan yang lebih baik.  Sekolah juga bisa mengadakan dan mengikuti pelatihan pengembangan website secara rutin dan berkala, sehingga manajemen pengelolaan dapat dijalankan merata, tidak tergantung pada satu atau sedikit orang.

iii. Kebijakan yang melangsungkan berjalannya website

Suatu kebijakan dapat berpengaruh pada keberlangsungan jalannya websiteWebsite sekolah bisa berangsur berhenti ataupun bisa pula menjadi prestasi dikarenakan adanya kebijakan yang diterapkan sekolah tersebut.

Kebijakan-kebijakan yang bisa diadopsi misalnya adanya suatu penghargaan bagi kontributor website yang paling rajin atau bagi yang menampilkan informasi/karya yang kreatif dan menarik.

Website sekolah, blog guru, dan media pembelajaran.  Kesemuanya, memiliki benang merah yang dapat dirangkai menjadi satu kesatuan.  Website sekolah diharapkan dapat mencakup semua objek e-Learning yang digambarkan seperti ilustrasi berikut

web

 

Gambar diatas menunjukan satu kesatuan e-Learning.  Metode ini dapat dijalankan baik online maupun offline sesuai kebutuhan.  Penjelasannya sebagai berikut :

  1. Guru yang telah berkarya dengan membuat media pembelajaran (MPP) dapat meng-upload karyanya ke blog yang dia punya
  2. Guru-guru yang punya blog, yang didalamnya berisi media pembelajaran (MPP), dapat menyadurkan blognya menjadi artikel website.  Atau menautkan tautan dari blognya di website sekolah
  3. Website sekolah bisa saja dibangun dari aplikasi perancangan website, atau bisa pula berbasis blog.  Dan hal ini bisa saja melibatkan tim guru yang memiliki blog pribadi guna merancang website sekolah tersebut.

Jika sekolah sudah memiliki website, maka tips berikut dapat diterapkan dengan harapan agar website sekolah tersebut akan tetap eksis dan terus dibutuhkan :

  1. Sajikan informasi yang dibutuhkan banyak pihak, terutama informasi khas yang sumbernya dari sekolah tersebut.
  2. Pengelolaan website diharapkan bisa dilakukan oleh semua pihak, misal para guru diberikan ruang pengelolaan untuk membuat karya tulis, blog, galeri bahan ajar dan lainnya.  Dan bagi murid, dapat diberikan ruang kreativitas untuk menampilkan hal-hal yang menjadi minat dan bakat mereka, baik di kelas, organisasi, ataupun ekstrakurikuler yang diikuti.  Sehingga website sekolah tersebut lebih dirasakan menjadi milik bersama.
  3. Website sekolah (yang di dalamnya dapat diberikan tautan ke blog guru) dipublikasikan aktif untuk menjadi media belajar.  Sehingga website selain menjadi sarana belajar yang mudah dan menyenangkan, juga menjadi media untuk mengarahkan anak dalam memanfaatkan internet secara positif.
  4. Publikasikan website sekolah ke masyarakat luas.  Sekolah juga bisa mengikuti lomba-lomba perancangan website sekolah.