Tips Membangun Bisnis Bersama Suami

Membangun bisnis bersama suami punya tantangan tersendiri. Setujukah Anda dengan pendapat itu, Moms?

Ya, meski menyenangkan punya rekan kerja yang juga suami sendiri, tapi Anda harus hati-hati. Pergantian peran sebagai pasangan dan rekan profesional yang silih berganti, mungkin saja memicu konflik rumah tangga .

Tapi bukan berarti Anda tak bisa membangun bisnis bersama suami, Moms. Hal itulah yang diyakini Zhafira Loebis, hingga akhirnya ia mantap membangun bisnis sewa perlengkapan barang bayi bersama suaminya, Arlo Erdaka.

Tahun 2014, Zhafira dan suaminya mendirikan Babyloania–nama bisnis sewa perlengkapan bayi miliknya. Di awal-awal kehadiran Babyloania, Zhafira mengaku hanya menyewakan 8 barang milik anak pertamanya. Setelah 5 tahun berjalan, bisnisnya kian meroket.

Kini, Babyloania punya 3000-an barang yang bisa Anda sewa, mulai dari stroller, car seat, mainan bayi, hingga kebutuhan ibu menyusui. Dengan hadirnya Babyloania, Zhafira berharap bisa membantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan bayinya dengan harga yang lebih ekonomis.

"Sebelum terjun ke bisnis, aku itu corporate lawyer, suami juga kerja kantoran. Awal-awal aku lihat 'pasar', kayaknya bisnis ini potensial. Makanya akhirnya aku memutuskan untuk resign. Setelah aku resign, suamiku mikir kayaknya dia juga susah totalitas menjalankan bisnis ini kalau masih kerja, jadi dia akhirnya memutuskan resign juga," kata Zhafira kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.

Di awal-awal mendirikan bisnis, ibu 2 orang ini mengaku pernah menghadapi kendala finansial. Meski begitu, karena disiplin mengelola keuangan, bisnisnya kini bisa berkembang pesat.

Nah Moms, jika Anda tertarik berbisnis bersama pasangan, tips dari Zhafira Loebis ini mungkin bisa membantu.

Layaknya berbisnis dengan orang lain, Anda juga harus menyamakan visi misi dengan suami. Berkomunikasilah dengan baik ke pasangan untuk menyepakati sejauh mana bisnis tersebut akan dikembangkan. Hal itu penting untuk menghindari konflik dalam berbisnis bersama pasangan.

"Yang harus diingat itu, saat bisnis sama suami, ini tentunya akan mempengaruhi kehidupan keluarga. Jadi kalau saya dan Arlo sudah sepakat, kalau prioritas utama itu tetap keluarga. Sehingga, ya kami sudah punya kesepakatan, bisnisnya akan 'segini dulu' saja. Karena ya itu, mungkin kalau lebih banyak waktu yang kita pakai untuk bisnis, waktu sama anak-anak berkurang," jelas Zhafira.

Pembagian tugas yang jelas juga punya peran penting dalam membangun bisnis bersama suami. Pembagian tugas yang dimaksud, bukan hanya dalam menjalankan bisnis, tapi juga dalam mengurus anak dan rumah tangga . Zhafira mengaku ia dan suaminya, Arlo, menerapkan work life integration dalam membagi tugas dalam bisnis dan mengurus anak.

"Aku sama suamiku menerapkan work life integration . Jadi kita bikin jadwal rutin setiap harinya. Jadi ketika sama anak, karena kita enggak pakai pengasuh, ya harus full sama anak. Jadi kita itu mengatur keseharian kita itu mengelilingi jadwal anak. Kami mulai kerja saat anak sekolah jam 07.30 sampai pulang sekolah 14.00. Pulang sekolah sampai tidur lagi, itu sama kita. Setelah itu baru bisa kerja lagi," ungkap Zhafira.

Dalam mengurus anak, Zhafira dan suaminya sudah punya pembagian tugas yang jelas. Suaminya sepakat untuk terlibat banyak hal dalam mengurus kedua anaknya, sehingga berbisnis bersama suami pun, menurutnya bisa jadi sangat menyenangkan.

"Aku kompak banget sama suamiku. Jadi dari awal pembagian tugas itu harus jelas. Itu penting ya untuk menghindari konflik. Misalnya saja di rumah dalam mengurus bayi, suami aku itu tugasnya mandiin sama ganti popok. Aku fokus nyusuin dan buat makanan anak-anak. (Tugas) itu sudah berlaku untuk dua anak. Antar sekolah anak juga jadwalnya sudah jelas. Misalnya hari Senin Rabu Jumat itu aku, Selasa Kamis itu suamiku," kata Zhafira.

Dalam menjalankan Babyloania, Zhafira bertugas untuk mengurus hal-hal yang berkaitan di depan layar, seperti costumer relation dan branding marketing . Sementara suaminya bertugas mengurus hal-hal yang berkaitan dengan teknologi dan operasional. Memulai bisnis ini berdua, kini Zhafira dan Arlo sudah punya 20 orang karyawan.

Uang merupakan hal yang sangat sensitif. Jika ingin membangun bisnis bersama suami, maka pembagian dan penyimpanan uang dalam berbisnis harus dipisahkan dari keuangan pribadi. Hal itu sangat penting untuk mengelola keuangan yang sehat.

"Jadi kita harus tentukan dulu dana tabungan yang mau kita pakai untuk bisnis ini dan harus disiplin. Makanya dari awal kita mendirikan PT, untuk memisahkan keuangan bisnis dan pribadi," paparnya.

LIHAT ARTIKEL ASLIBaca di App KurioBACA SELENGKAPNYABaca di App Kurio