Tips Jitu Mengatur Keuangan untuk Para Milenial

Mengatur keuangan sering dianggap sebagai hal membingungkan dan bikin ribet, terutama bagi generasi milenial. Namun, jangan khawatir karena ada cara mudah untuk mengatur keuangan Anda, lho, para milenial. Dalam acara Bijak Mengelola Keuangan Generasi Milenial yang diadakan di Kedai Kopi 89, Jakarta, Kamis (2/5/2019), ada beberapa tips langsung dari pakar finansial bagi ada para milenial.

Menurut financial planner M. Andoko, M.M., CFP, QWP, AEPP, masalah utama individu khususnya generasi milenial adalah pengeluaran melebihi pendapatan. Dengan kata lain, boros dalam penggunaan. Ya, generasi milenial memang memiliki banyak keinginan yang harus ditunjang dengan biaya yang tidak sedikit. Kalau bisa setiap minggu ada waktu untuk menonton film baru, hangout di kafe baru, dan liburan di akhir pekan. Semua keinginan tersebut jika tidak dikontrol dan diatur akan membuat keuangan Anda berantakan, bahkan bisa terlilit utang.

Sesuai saran Andoko, berikut ini beberapa tips jitu yang bisa dilakukan milenial untuk mengatur keuangan:

1. Mencatat semua pengeluaran

Untuk mengetahui apakah pengeluaran Anda sebanding dengan pemasukan, menurut Andoko ada cara mudah untuk mengetahuinya, yaitu menyimpan struk belanjaan Anda dan mencatatnya di akhir bulan. Namun, milenial sangat lemah dalam hal dokumentasi pengeluaran ini. Satu cara yang bisa dipakai, adalah menggunakan dompet digital sebagai catatan pembelanjaan Anda. “Dengan dompet digital, Anda bisa melihat catatan pengeluaran sehingga tak perlu simpan struk. Itu bisa jadi dokumentasi keuangan,” ujar Andoko.

2. Mempunyai pos-pos keuangan

Ingin agar setiap bulannya Anda mempunyai uang untuk semua rencana hangout , tetapi juga untuk ditabung? Buatlah pos-pos keuangan. Menurut Andoko, pos-pos keuangan tersebut bahkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan hura-hura Anda. Misalnya, ada pos untuk tabungan, pos untuk hura-hura, pos untuk transportasi, pos untuk zakat, dan lainnya.

3. Mempunyai asuransi

“Asuransi itu penting, tetapi milenial biasanya malas berasuransi. Padahal itu penting,” jelas Andoko.

Menurut Andoko, kebanyakan milenial tidak melihat asuransi sebagai bagian dari pengaturan keuangan. Selain masih merasa muda dan mendapatkan asuransi dari perusahaan tempat bekerja, banyak yang menganggap asuransi hanya membuang-buang uang. Padahal jika melihat masa depan, misalnya di usia 55 tahun saat sudah tidak bekerja, biasanya masalah kesehatan makin banyak dan bisa memakan dana pensiun Anda. Andoko menyarankan untuk membeli asuransi sebagai tabungan dana pensiun.

Untuk itu, BTN Syariah dan Sinar Mas MSIG Life meluncurkan produk SMiLe Life Syariah. Menurut Benhard Meliala, Division Head of DMTM & Bancassurance Sinarmas MSIG Life, mempunyai asuransi tak hanya berguna untuk masa tua atau pensiun Anda, tapi juga sebagai antisipasi bagi tanggungan Anda. Maksudnya, jika Anda sudah berkeluarga dan mempunyai anak, maka asuransi yang Anda punya akan sangat berguna bagi orang yang Anda tinggalkan.

Memilih asuransi yang tepat juga sering dikeluhkan oleh milenial. Namun produk perlindungan berjangka SMiLe Life Syariah memiliki banyak nilai plus. SMiLe Life Syariah tidak hanya menghadirkan perlindungan jika terjadi risiko kematian dan cacat tetap total selama masa asuransi 8-20 tahun. Kontribusi 100% akan dikembalikan jika hingga akhir masa asuransi tertanggung masih hidup dan tidak ada klaim. Di samping itu, produk ini menawarkan dua pilihan pemberian manfaat kepada nasabah, yaitu nilai tunai di bulan pertama dan berkala setiap bulan selama lima tahun atau sekaligus senilai 50 kali manfaat bulanan dan nilai tunai.

Informasi yang disampaikan dalam acara Bijak Mengelola Keuangan Generasi Milenial tersebut disambut baik oleh para peserta. Selain aktif mengajukan pertanyaan, ada juga games seru berhadiah yang dimenangkan peserta yang beruntung. Tak mau ketinggalan acara informatif seperti ini? Terus pantau media sosial Womantalk, ya.

LIHAT ARTIKEL ASLIBaca di App KurioBACA SELENGKAPNYABaca di App Kurio