Salah satu tantangan yang selalu dihadapi bisnis startup dalam satu hingga tahun kedua adalah bagaimana mencapai product market-fit . Sederhananya, startup dapat dikatakan mencapai product market-fit jika telah berhasil membuat produk yang memberi nilai tambah bagi penggunanya.
Dengan mengetahui product market-fit , kamu mampu menawarkan produk yang dibutuhkan oleh pengguna. Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah produk yang kamu kembangkan sudah mencapai product market-fit ?
Ada berbagai cara untuk mengukur hal tersebut. Hal ini juga bergantung pada bagaimana produk tersebut didistribusikan dan digunakan oleh konsumen. Pada bisnis startup , standar pengukuran untuk product market-fit biasanya berupa jumlah pertumbuhan pengguna hingga bagaimana tingkat kepuasan pengguna.
Berikut beberapa indikator yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui product market-fit .
Mengetahui siapa pengguna produk kamu
Saat membangun startup , kamu mungkin telah menemukan target pasar untuk produk tersebut. Tetapi, apakah kamu yakin mereka benar-benar membutuhkan produk yang kamu kembangkan?
Untuk memahami kebutuhan pengguna, kamu harus bisa dekat dengan mereka. Salah satu pendekatannya dengan melakukan wawancara secara berkala. Kamu bisa melakukan sesi wawancara ini melalui telepon atau video conference . Jika rutin melakukan wawancara, kamu akan mendapatkan insight yang bisa diimplementasikan dalam pengembangan produk.
Jika sesi wawancara ini dirasa melelahkan, kamu bisa mencoba alternatif lainnya yakni dengan melakukan Customer Advisory Board (CAB). Singkatnya, CAB merupakan sekumpulan pengguna yang dalam kurun waktu tertentu memberikan tanggapan serta umpan balik terkait produk yang kamu kembangkan.
Menggunakan metrik “bajak laut” (The Pirate Metric Framework)
Untuk mengetahui keberhasilan product market-fit , kamu juga memerlukan data kuantitatif. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metrik “bajak laut” atau Pirate Metric Framework.
Metrik ini pertama kali diperkenalkan oleh Dave McClure tahun 2007. Menurut Dave, lima tahap perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
• Acquisition – Pada tahap ini, kamu akan mengetahui dari mana pengguna mengenal produkmu.
• Activation – Aspek ini mengukur bagaimana pengalaman pertama pengguna dalam mengonsumsi produkmu.
• Retention – Ini adalah tahap di mana pengguna kembali menggunakan produk yang kamu tawarkan.
• Referral – Ketika konsumen mau merekomendasikan produk kamu kepada orang lain.
• Revenue – Tahap di mana pengguna terlibat dalam proses monetisasi.
Pengguna mencintai produk kamu
Mengukur kepuasan pengguna bisa jadi hal yang subjektif. Namun kamu bisa menggunakan salah satu metode yakni Net Promoter Score (NPS) .
NPS adalah sebuah rentang indeks dari -100 sampai 100 yang mengukur kemauan pengguna untuk merekomendasikan produk ke orang lain. Di dalam NPS, terdapat tiga tipe pengguna:
• Promoter – Pengguna yang antusias dengan produk kamu. Mereka bahkan rela merekomendasikannya untuk orang lain.
• Passive – Pengguna yang puas dengan produk kamu namun mereka bisa pindah menggunakan produk kompetitor jika hal itu dirasa lebih menguntungkan.
• Detractor – Pengguna merasa kurang puas dengan produk kamu dan punya potensi untuk menyebarkan berita negatif tentang produk tersebut.
Produk yang sulit ditiru
Indikator ini berhubungan dengan retensi pengguna. Salah satu pertanyaan yang dapat digunakan untuk menjawab hal ini adalah: apakah produk yang kamu tawarkan tidak ditemui di perusahaan lain?
Kebutuhan pengguna akan selalu berubah setiap saat. Kamu tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka dalam jangka panjang jika tidak melakukan inovasi .
Ingin tahu lebih banyak tentang product market-fit ?
Jika kamu merupakan seorang penggiat produk yang ingin mengetahui bagaimana cara membangun produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, PDC’20 Virtual Talk merupakan event online yang cocok untuk kamu ikuti.
CEO dan Founder Tribelio.com, Denny Santoso , melalui topik “How to Build a Product that Suits Your Market Needs?” akan berbagi insight di Virtual Talk. Denny melalui sesinya akan menjelaskan seputar cara membangun produk yang mencapai product market-fit serta metrik yang digunakan untuk mengukur keberhasilannya.
Jangan sampai ketinggalan, ya!
Hari, tanggal : Rabu, 13 Mei 2020.
Waktu : 11.00-12.00 WIB.
Tertarik untuk jadi peserta? Klik tombol di bawah untuk registrasi. Acara ini kami selenggarakan secara gratis . Jangan lupa ajak teman-temanmu juga, ya!
Virtual Talk merupakan bagian dari rangkaian pra-acara menuju acara tahunan Tech in Asia Product Development Conference (PDC) ’20 Virtual yang akan diselenggarakan pada 1-2 dan 8-9 Juli 2020. Pastikan kamu telah berlangganan newsletter kami dan mengikuti ( follow ) seluruh akun media sosial Tech in Asia Indonesia untuk mengetahui informasi seputar Virtual Talk.
Baca juga: 10 Best Customer Experience Management Software Of 2020